MENTARI PAGI EDISI 637, KAMIS 07 JANUARI 2021
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas M. H. Thamrin
07 Jan 2021
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (06/01/2021) melemah sebesar (-1.168%), mengakhiri perdagangan kemarin di level 6,065.682. Pada perdagangan kemarin semua sektor serentak menutup melemah.

Sektor yang mengalami pelemahan paling dalam diraih oleh sektor Infrastructure, Utilities and Transportations sebesar (-2.09%) kemudian disusul oleh sektor yang mengalami pelemahan kedua yaitu sektor Finance sebesar (-1.31%) dan sektor terakhir yang mengalami pelemahan yaitu sektor  Consumer Goods Industry sebesar (-1.29%). Dikarenakan semua sektor menutup melemah akibatnya, IHSG tidak mampu mendorong  kenaikannya seperti pada hari sebelumnya sehingga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar (-71.661 Poin) dan mengalami koreksi. Pada perdagangan kemarin tercatat 22.98 Milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 19.07 Triliun Rupiah. Pada perdagangan kemarin, asing pun memilih untuk menjual saham sehingga mencatatkan penjualan bersih (Net Foreign Sell) sebesar (-651.91 Miliar).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG kemungkinan besarnya akan mengalami pelemehan.

Dikarenakan oleh faktor bahwa pemerintah akan kembali memberlakukan PSBB yang lebih ketat yang akan berlaku di beberapa daerah di Jawa dan Bali mulai Senin (11/1/2021) pekan depan.

Kemudian jika dilihat berdasarkan Analisa teknikal, akan terjadinya persilangan turun (death cross) dengan menggunakan indikator garis rerata (Moving Average) 13 hari (MA13) dan 34 hari (MA34).

BERITA EKONOMI

Harga emas Antam moncer, ini saran analis bagi yang ingin investasi logam mulia

Harga emas batangan bersertifikat Antam dari Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam tren naik lagu. Pada Rabu (6/1), harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 981.000 per gram atau naik Rp 6.000 dibanding Selasa (5/1).

Penguatan harga emas Antam sejalan dengan harga emas spot yang juga sedang dalam tren positif. Namun, analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengungkapkan, pergerakan emas Antam tak hanya dipengaruhi oleh harga emas spot saja, tetap juga nilai tukar rupiah.

“Secara jangka pendek, saat ini harga emas diuntungkan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah. Sementara untuk jangka panjang, kebijakan akomodatif bank sentral masih akan membuat imbal hasil riil obligasi AS masih di bawah 0. Belum lagi dengan adanya kebijakan fiskal AS yang memberi bantuan tunai ke masyarakat,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (6/1).

Menurut HIMA AE, dua kebijakan tersebut akan membuat pasokan dolar AS semakin berlimpah dan memperbesar peluang tingginya angka inflasi. Belum lagi jika memperhitungkan kemungkinan terjadinya percepatan pertumbuhan inflasi ketika pandemi berakhir dan masyarakat meningkatkan biaya pengeluarannya.

Oleh karena itu, si kuning punya prospek menarik ke depan, begitupun dengan emas Antam. Ia pun merekomendasikan kepada para investor untuk segera mulai akumulasi beli ketika terjadi koreksi.

ke depan harga emas Antam masih akan kembali menguat. Bahkan, ia menilai harga emas Antam secara historis memiliki kenaikan yang lebih stabil dibandingkan emas spot. Pertimbangan Wahyu dikarenakan secara fundamental, kondisi saat ini memang menguntungkan komoditas emas.

Sumber : Kontan

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Senin, 6 Januari 2021 PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) ditutup menguat sebesar +1,62% pada harga Rp 188. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin telah terbentuk Bullish Candle  yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 5, Sthocastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 5 mengindikasikan kuat bahwa tren akan lanjut naik.

Kemudian pada indikator Sthocastic mulai terjadi Golden Cross diarea Oversold mengindikasikan bahwa perusahaan akan kembali mengalami tren naik.

Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 198

Stop Loss        : Rp 182

(DISCLAIMER ON)




Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2021/01/07/mentari-pagi-edisi-637-kamis-07-januari-2021/